Semenjak dipinjamkan dari Paris Saint-Germain (PSG) pada Januari lalu, Timothy Weah mulai temukan keyakinan dianya dalam menjejaki profesi bersama club barunya, Celtic FC. Bisa dibuktikan, dia sudah cetak 4 gol dan menambah satu asis di dalam 12 laga.
Bingung mau taruhan judi bola yang aman dan terpercaya dimana? Yuk langsung aja pasang taruhan mu di Aladdin138 situs judi bola terbesar dan terpercaya seindonesia.
Tidak salah, hal tersebut membuat lebih percaya diri melihat saat depannya, khususnya untuk meneruskan profesi di Celtic. “Saya berasa itu sesuatu adanya kemungkinan. Ini ialah suatu hal yang perlu saya dan keluarga saya habiskan diakhir musim,” kata pemain berumur 19 tahun itu ke One Football.
1. Timothy tidak banyak didampingi ayahnya saat belajar sepak bola
Jauh melihat ke belakang, Timothy kecil mulai mempelajari profesi sepakbola pada umur 9 tahun di club Rosedale. Mereka malah mengawali sepakbola dengan hal yang unik.
Dia tidak pernah didampingi ayahnya untuk serius menekuni dunia sang kulit bulat. Lahir dan dibesarkan di Amerika Serikat, Timothy malah lebih belajar banyak sepak bola didampingi si ibu, Clar Weah. Karena, ke-2 nya tinggal jauh dari si ayah, George Weah, yang sekarang ini memiliki status sebagai Presiden Liberia.
Pemain yang berkekuatan kaki kanan itu ganti-ganti club sampai pada akhirnya pindah ke BW Gottschee, club yang disebut sisi dari program peningkatan Federasi Sepakbola AS.
2. Timothy sebelumnya sempat perkuat PSG Youth
Selesai itu, Timothy belajar keras cari club Eropa yang ingin memakai jasanya. Dia seringkali ikuti trial dengan club Benua Biru saat klub-klub lakukan tour di Amerika Serikat.
Saat itu, kebenaran PSG melakukan tour di Amerika Serikat dan menyaksikan Timothy berlaga. Rupanya, tindakan Timothy itu sukses membuat pemandu talenta PSG tertarik hingga diambil untuk tergabung dengan PSG.
Pemain kelahiran New York itu juga harus merayap dari tingkat junior bersama PSG. Dia tampil cukup memberikan keyakinan dalam kiprah pertama kalinya di UEFA Youth League 2016/2017, Liga Champions untuk team di bawah usia, dengan cetak 3 gol. Musim selanjutnya juga sama, dia bisa tampil oke walaupun hanya cetak 1 gol dan satu asis.
3. Timothy lakukan kiprah profesionalnya dengan PSG tahun 2017
Hal tersebut membuat dihadiahi kontrak professional pertama kalinya oleh PSG di tahun 2017. Automatis dia juga masuk langsung scuad senior PSG.
Tetapi, dia baru dapat hadir untuk team khusus saat Ligue 1 2017 lalu saat PSG bertemu dengan Troyes di Stade de I’Aube. Saat itu pas saat umurnya baru mencapai 18 tahun. Timothy masuk di menit ke-78 gantikan Giovani Lo Celso.
Bila hitung waktu, Timothy lakukan kiprahnya pas saat 8.321 hari selesai ayahnya, legenda sepakbola Afrika, George Weah, jalani pertandingan terkahir dengan club yang serupa atau sekitaran 24 tahun lalu.
4. Timothy masih dipandang terlampau muda
Memang tidak banyak yang dia kerjakan untuk PSG dalam kiprahnya itu karena waktu bermain yang terbatas. Walaupun begitu, toh, pelatih PSG saat itu, Unai Emery, masih tetap memberi keyakinan buatnya dapat tampil di liga lokal.
“Ia pemain yang masih muda, tetapi sanggup bermain secara baik. Ia pantas memperoleh kesempatan kali ini. Tetapi, satu perihal yang jelas, dia harus terus berusaha keras,”
sebut Emery waktu itu seperti dikutip Eurosport.
Emery tidak asal cuap-cuap saja. Di PSG, Timothy tidak dapat cuma memercayakan nama besar ayahnya. Dia harus berkompetisi dengan sederat nama terkenal memakai bakatnya. Hal tersebut yang membuat harus dipinjam oleh Celtic di transfer bursa musim dingin tempo hari.
5. Timothy harus hadapi harapan besar
Sekarang, bersama club raksasa Skotlandia itu, dia tengah usaha untuk mencatatkan prestasi seperti si ayah. Cuma, dia malas dihantui harapan besar atas keberhasilan George Weah dalam profesi sepakbolanya dahulu.
“Ayah saya ialah George Weah. Terang, saya harus hadapi harapan besar,” kata Timothy ke American Soccer Now. “Namun, saya tidak ingin terlampau pikirkannya. Ayah inginkan saya untuk bermain dengan saya, jadi diri kita, dan nikmati profesi saya sekarang ini sampai kelak,” sambungnya.
Riwayat menunjukkan, tidak semua anak pemain sepak bola dapat sesukses atau menjadi legenda seperti ayahnya. Pantas dinanti sepak-terjang Weah junior ini. Satu perihal yang jelas, Timothy Weah bukan titisan si ayah. Dia ingin sukses dengan triknya sendiri.
Gabung di Aladdin138 situs judi bola yang bisa diakses dimanapun dan kapanpun, selain judi bola juga terdapat game seru lainnya yang bisa kalian mainkan, kalian juga akan mendaptkan pundi pundi uang dari game tersebut tungggu apa lagi, gabung sekarang juga karna bonus menarik menanti kamu.